Friday 2 October 2015


Marilah kita bersama-sama mendo'akan agar para jemaah haji tahun 2015 yang menjadi korban tragedi mina, menjadi syuhada bagi yang wafat. dan yang luka ringan dan berat agar diberi kesembuhan dan segera pulang ke tanah air, Amiiinn....
Berikut ini daftara nama jemaah Haji Indonesia yang menjadi Korban dalam Tragedi Mina
pada 24 September 2015 atau 10 Julhizah 1436 Hijriah.

Korban Meninggal Dunia
1. Hamid Atwi Tarji Rofia dari Kloter SUB (Embarkasi Surabaya) 48
2. Busyaiyah Syahrek Abdul Gafar dari Kloter BTH (Embarkasi Batam)14.
3. Abdul Karim Sumarni Idris dari Kloter SUB (Embarkasi Surabaya) 48
4. Abdul Halim bin Ali Satina dari Klotwr SUB (Embarkasi Surabaya) 48
5. Eti Kusmiati Idit Supriadi dari Kloter JKS (Embarkasi Jakarta Bekasi) 61
6. Nani Unah Ratnani dari Kloter JKS (Embarkasi Jakarta Bekasi/ Jawa Barat) 61
7. Mohammad Yuhan Suprianto dari Kloter JKS (jakarta bekasi) 61
8. Koko akoswara Oyong Suwaryo dari Koter JKS (Embarkasi Jakarta Bekasi/ Jawa Barat) 61
9. Adryansyah Idris Usman dari Kloter BTH (Embarkasi Batam) 14
10. Dede Kurniasih Sulaeman dari Kloter JKS (Embarkasi Jakarta Bekasi/ Jawa Barat) 61
11. Dadang Barmara Memed dari Kloter JKS (Embarkasi Jakarta Bekasi/ Jawa Barat) 61
12. Yahman Mistan Meslan dari UPG (Embarkasi Ujung Pandang) 10
13. Ratna Abdul Gani Muhammad dari Kloter BDJ (Embarkasi Banjarmasin) 1
14. Susimah Slamet Abdullah dari kloter SOC (Embarkasi Solo) 62
15. Nero Sahi Astro dari Kloter SUB (Embarkasi Surabaya) 48
16. Rochmani Pawiroredjo Karsodikromo, kloter SUB (Embarkasi Surabaya) 61
17. Siti Muanifah Zainudin Sahlan, kloter SUB (Embarkasi Surabaya) 61
18. Rasno Asyidik Kardan, kloter JKS (Embarkasi Jakarta-Bekasi) 61
19. Sri Prabandari Markani kloter SOC (Embarkasi Solo) 62
20. Nabaha Matsen Tarif, kloter BTH (Embarkasi Batam) 14,
21. Reni Arfiani Kaherdin, kloter BTH (Embarkasi Batam) 14
22. Ponpon Sadjaah Sastrapradja, kloter BTH (Embarkasi Batam) 14
23. Tanti Puspitawati Suharsono, kloter JKS (Embarkasi Jakarta Bekasi/ Jawa Barat) 61
24. Rina Ocktarina Siroz Thoyib, kloter JKS (Embarkasi Jakarta Bekasi/ Jawa Barat) 61
25. Neneng Nurjuwitawati Deni Sahroni, kloter JKS (Embarkasi Jakarta Bekasi/ Jawa Barat) 61
26. Erik Suryaman Aceng Kartika, kloter JKS (Embarkasi Jakarta Bekasi/ Jawa Barat) 61
27. Eni Sukarni Oyo, kloterJKS (Embarkasi Jakarta Bekasi/ Jawa Barat) 61
28. Atik Suryati Suarno, kloter JKS (Embarkasi Jakarta Bekasi/ Jawa Barat) 61
29. Endang Sutiana Atang, kloter JKS (Embarkasi Jakarta Bekasi/ Jawa Barat) 61
30. Debi Merlindayani Hamdani, kloter JKS (Embarkasi Jakarta Bekasi/ Jawa Barat) 61
31. Wisma Widyana Puspitasari, kloter JKS (Embarkasi Jakarta Bekasi/ Jawa Barat) 61
32. Tasmudji Agung Seputro, kloter SUB Embarkasi Surabaya) 48
33. Muzayyana Tahir Saruni, kloter SUB Embarkasi Surabaya) 48
34. Nadjemiah Samad Madjida, kloter UPG (Embarkasi Ujung Pandang) 10
35. Ruswati Karim Lawadang, kloter BPN 5 nomor paspor A8925437
36. Warnita Habib Basa, kloter BTH 4 nomor paspor B0822105
37. Rosidah Adjo Madusri, kloter JKS 61 nomor paspor B0745303
38. Sitti Lubabah Arsyad Ngolo, kloter UPG 10 nomor paspor B0693565
39. Yusriani Muhammad Qohar, kloter SUB 48 nomor paspor A6885226
40. Ardani Moch Ali Siradj, kloter SOC 29 nomor paspor B0802886
41. Junaedi Sjahrudin Marjun, kloter SUB 36 nomor paspor B1021715
Korban Luka
1. Zulaiha Alam dari kloter BTH (Embarkasi Batam) 14 dengan nomor paspor B1306305 saat ini dirawat di RSAS Jizrul Mina.
2. Ubaid bin Komaruddin dari kloter JKS (Embarkasi Jakarta-Bekasi/ Jawa Barat) 61 dengan nomor paspor B0745300 saat ini dirawat di RSAS Jizrul Mina.
3. Ending bin Rukanda dari kloter JKS 61 (Embarkasi Jakarta-Bekasi/ Jawa Barat) dengan nomor paspor B0745297 saat ini dirawat di RSAS Jizrul Mina.
4. Arninda Idris dari kloter BTH (Embarkasi Batam) 14 dengan nomor paspor B1307797 saat ini dirawat di RSAS King Abdullah.
5. Fadillah Nurdin dari kloter BTH (Embarkasi Batam) 14 dengan nomor paspor B1306258 saat ini dirawat Klinik 107 Makkah.
6. Yusniar Abdul Malik dari kloter MES (Embarkasi Medan) 7 dengan nomor paspor B1060451 saat ini dirawat di RSAS King Fahd Angkatan Bersenjata di Jeddah.
7. Aam Amalia Rustama, kloter JKS 61 61 (Embarkasi Jakarta-Bekasi/ Jawa Barat) nomor paspor B0929863 dirawat di RS Arofah;
8. Murtiningsih Neman Sunar Akun, kloter SUB (Embarkasi Surabaya) 48 nomor paspor B1225295 dirawat di RS Security Force Awali;
9. Sapuna Muntaha Hedan, kloter SUB (Embarkasi Surabaya) 48 nomor paspor B1381244 dirawat di RS. King Abdullah dan kemudian dipindahkan ke RS Jeddah;
10. Maryam Pauli Kiming, kloter UPG (Embarkasi Ujung Pandang) 10 nomor paspor B0693505 dirawat di RS Security Force Awali.
Sumber : www.tribunnews.com

Wednesday 30 September 2015





BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Peraktek Kerja Industri (PRAKERIN)
AJB BUMIPUTERA 1912 adalah perusahaan Asuransi Jiwa bersama milik bangsa yang pertama dan tertua. Tidak seperti perusahaan berbentuk perseroan terbatas (PT) yang kepemilikannya hanya oleh pemodal tertentu, sejak awal pendiriannya Bumiputera sudah menganut sistem kepemilikan dan kepenguasaan yang unik, yakni bentuk pada usaha “mutual” atau Usaha Bersama”. Semua pemegang polis adalah pemilik perusahaan yang mempercayakan wakil-wakil mereka di Badan Perwakilan Anggota (BPA) untuk mengawasi jalannya perusahaan.
Oleh karena itu diperlukan adanya pengelolaan Sistem Administrasi Keuangan yang baik agar AJB Bumiputera 1912 bisa terus berkembang dan tidak berhenti di tengah jalan karena kekurangan mdal, sehingga bisa menguntungkan semua pihak sesuai dengan tujuannya.
Untuk itu penulis ingin mengetahui lebih mendalam cara mengelola administrasi keuangan, sehingga penulis mengambil judul Sistem Administrasi Keuangan AJB Bumiputera 1912, khususnya Kantor AJB Bumiputera 1912 Tegal.

B.     Tujuan Peraktik Kerja Industri (Prakerin)
Adapun tujuan Peraktik Kerja Industri (Prakerin) ialah sebagai berikut :
1.        Mengembangkan pengetahuan, sikap dan kemampuan serta menambah wawasan siswa-siswi yang berkaitan dengan pelajaran yang telah diterima di sekolah.
2.        Melatih kerja dan pengamatan teknik-teknik yang diterapkan di tempat Peraktek Kerja Industri (Prakerin) sesuai di bidang keahlian yang dimiliki.
3.        Membekali siswa-siswi dengan pengalaman yang sebenarnya dalam dunia kerja serta meningkatakn episiensi proses pendidikan dan pelatihan kerja yang berkualitas dan professional.
4.        Untuk mencari keselarasan ilmu yang telah didapat di sekolah dengan kenyataan yang ada pada dunia usaha/industri.

C.            Manfaat Praktek Kerja Industri
1.        Menambah pengetahuan serta pengalaman di dunia kerja
2.        Meningkatkan kedisplinan dalam bekerja
3.        Mengembangkan sikap profesionalisme dalam bekerja
4.        Menambah wawasan tentang dunia kerja

D.           Alasan Pemilihan Judul
Dalam menyusun Laporan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ini, penulis memilih judul Laporan Praktek Kerja Industri di “Sistem Administrasi Keuangan AJB Bumiputera 1912 Tegal” dengan alasan pekerjaan yang kami pelajari AJB Bumiputera 1912 Tegal mengenai sistem administrasi keuangannya, dari bagaimana cara pencatatannya, penggolongan, penyimpanan, juga persiapan yang dilakukan di AJB Bumiputera 1912 itu sendiri.
Dari AJB Bumiputera 1912 Tegal penyusun menjadi tahu bagaimana lingkup kerja diperusahaan asuransi dan menjadi tempat PRAKERIN yang menurut penyusun sesuai dengan jurusan penyusun sendiri (AKUNTANSI) .

E.            Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data. Beberapa metode yang kami lakukan dalam mengumpulkan data yang kami perlukan, diantaranya :
1.    Interview ( Wawancara)
Metode ini dilakukan dengan wawancara / komunikasi langsung kepada karyawan/karyawati utamanya kepada pembimbing kami di kantor/yang ada di perusahaan tersebut.
2.    Praktek
Dengan praktek, penulis dapat secara langsung melihat kenyataan yang terjadi pada perusahaan sehingga dapat menarik suatu kesimpulan yang dibuat dalam bentuk laporan kegiatan.
3.    Dokumentasi
Data dapat diperoleh dengan cara melihat langsung bukti-bukti atau dokumen-dokumen yang telah ada dan terjadi di perusahaan tersebut.
4.    Observasi
Salah satu teknik mengumpulkan data melalui pengamatan atau penelitian terhadap situasi dan kondisi perusahaan yang menjadi sasaran laporan Keuangan AJB Bumiputera 1912

F.             Sistematika Penulisan
Bab I          Pendahuluan
Bab II         Uraian Umum DU/ DI
Bab III       Uraian Khusus
Bab IV       Penutup



BAB II
URAIAN UMUM
GAMBARAN UMUM INSTANSI/PERUSAHAAN


A.     Sejarah dan Perkembangan Instansi
AJB Bumiputera 1912 adalah Perusahaan Asuransi Jiwa Nasional milik bangsa Indonesia yang pertama dan tertua. Didirikan pada tanggal 12 Februari 1912 di Magelang, Jawa Tengah, dengan nama “Onderiingen Loven erzekering Maatsohapiy Georoe-georoe Hindia Belanda” atau disingkat O.L.Mij.PGHB. perusahaan ini digagas dan didirikan oleh Mas Ngabei Dwidjosewojo, seorang guru di Yogyakarta yang juga sekretaris Boedi Oetomo sebuah organisasi yang mempelopori gerakan kebangkitan nasional, 2 orang guru lainnya yaitu Mas Karto Hadi Soebroto dan Mas Adjimidojo turut mendirikan usaha ini, masing-masing sebagai direktur dan bendahara. Bersama R. Soepadmo dan M. Darmowidjojo, kelima pendiri yang juga anggota O.L.Mij.PGHB ini menjadi pemegang polis yang pertama.
Bumiputera memulai usahanya tanpa modal. Pembayaran premi pertama oleh kelima tokoh tersebut dianggap sebagai modal awal perusahaan, dengan syarat uang pertanggungan tidak akan dibayarkan kepada ahli waris pemegang polis yang meninggal sebelum berjalan 3 tahun penuh. Para pengurus saat itu juga tidak mengharapkan honoranium, sehingga mereka bekerja dengan sukarela.
Pada mulanya perusahaan hanya melayani para guru sekolah Hindia Belanda, kemudian perusahaan memperluaskan jaringan pelayanannya ke masyarakat umum, dan mengganti namanya menjadi O.L.Mij Bumiputera, yang sekarang dikenal sebagai AJB Bumiputera 1912.

Pada tahun 1912, perusahaan pindah ke Yogyakarta pada tahun 1934 perusahaan melebarkan sayapnya dengan membuka cabang di Bandung, Jakarta, Surabaya, Palembang, Medan, Pontianak, Banjarmasin dan Ujung Pandang. Dengan semakin berkembangnya AJB Bumiputera 1912, maka pada tahun 1958 secara bertahap kantor pusat dipindahkan ke Jakarta, dan pada tahun 1959 secara resmi kantor pusat AJB Bumiputera 1912 berdomisili di Jakarta.
Selama lebih dari 9 dasawarsa, Bumiputera telah berhasil melewati berbagai rintangan yang amat sulit, antara lain pada masa penjajahan, masa revolusi dan masa-masa krisis ekonomi. Seperti sanering ditahin 1969 dan krisis moneter yang dimulai pada pertengahan tahun 1977.
Salah satu kekuatan Bumiputera adalah pada kepemilikan dan bentuk perusahaannya yang unik dimana Bumiputera adalah satu-satunya perusahaan di Indonesia yang berbentuk “mutual” atau “Usaha Bersama” artinya pemilik perusahaan adalah para pemegang polis bukan pemegang saham. Jadi perusahaan tidak berbentuk PT atau koperasi, ini dikarenakan premi yang diberikan kepada perusahaan sekaligus dianggap sebagai modal. Badan Perwakilan Anggota yang merupakan perwakilan para pemegang polis ikut serta menentukan garis-garis haluan perusahaan, memilih dan mengangkat direksi dan ikut serta mengawasi jalannya perusahaan.
Kini, kantor pusatnya di Jakarta, pengurus Bumiputera mengendalikan perusahaan yang jaringannya tersebar diseluruh penjuru tanah air dan melakukan hubungan internasional dengan rekan-rekan di Negara lain. Sekitar 2.900 karyawan, dan 23.000 agen,melayani lebih dari 5 juta pemegang polis dan peserta.
            Pengurus juga mengendalikan kelompok usaha Bumiputera yang terdiri dari anak-anak perusahaan, Asosiasi dan pernyataan, antara lain :
v  PT Bumida Bumiputera (Bumiputera Muda 1967 - Asuransi Kerugian)
v  PT Bank Bumiputera Indonesia (Perbankkan)
v  PT Wisma Bumiputera (Properti)
v  PT Mardi Mulyo (Penerbitan dan Pencetakan)
v  PT Eurasia Wisata (Tour and Travel)
v  PT Informatics (Teknologi Informasi)
v  PT Bumiputera WHMC Wiyata Hospitality Management Center (Perhotelan : Bumi wiyata Hotel – Depok, Hyatt Regency, Surabaya)
v  PT Bumiputera Mitrasarana (Jasa Konstruksi)
v  PT Bumiputera Capital Indonesia (Securitas)
v  Yayasan Dharma Bumiputera (Pendidikan : STIE Dharma Bumiputera)
v  Yayasan Bumiputera Sejahtera (Penegelola Kesejahteraan karyawan)
v  Dana Pensiun Bumiputera (Pengelola dana pensiun karyawan)
Asosiasi/Penyertaan
v  PT Bumiputera BOT Finance (Leacing dan Financing)
v  PT Kyoqi Medical Centre (Medical Check VP)
v  PT Jhon Hancok Indonesia
v  PT Maskapai Reasuransi Indonesia
    Diabad ke-21 ini, dalam kiprahnya membangun bangsa ditengah arus globalisasi sekaligus mewujudkan cita-cita idealisme para pendiri AJB Bumiputera 1912, dibenak dan dihati para pemegang polis serta masyarakat Indonesia ingin selalu berada dan menjadi Asuransinya Bangsa Indonesia.

B.     Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah bentuk dari kerangka-kerangka yang menunjukan hubungan antara pegawai atau pekerja dengan pemimpin dalam bidang kerja sehingga dapat diketahui tugas, fungsi, wewenang dan tanggung jawab masing-masing sehingga tujuan yang telah direncanakan dapat terlaksana.













DIREKTUR UTAMA
 





DIREKTUR SDM
 
 

















STRUKTUR ORGANISASI KANTOR CABANG



















KO
 

KO
 

KO
 

KO
 
 







STRUKTUR ORGANISASI AJB BUMIPUTERA 1912
KANTOR OPERASIONAL TEGAL


























KASIR
 






PEG. ADM
 











AB
 


AB
 

AB
 

AB
 

 

































C.     Jenis-jenis Pekerjaan Menurut Pembagian Tugas
Berikut ini merupakan tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan yang ada di AJB Bumiputera 1912 Tegal.
1.      Pemimpin Operasional
Tugas dan tanggung jawabnya :
a.       Bertanggung jawab atas terciptanya TOA
b.      Bertanggung jawab atas tertib mekanisme dan tata kerja dikantor
c.       Bertanggung jawab atas terpeliharanya aset-aset perusahaan dikantor
d.      Bertanggung jawab atas terpeliharanya administrasi dan keuangan
2.      Kepala Unit Administrasi dan Keuangan (KUAK)
Tugas dan tanggung jawabnya :
a.  Bertanggung jawab atas terselenggaranya administrasi keuangan
b.  Bertanggung jawab atas terselenggaranya tertib pelaksanaan peraturan   
     perusahaan
c.  Bertanggung jawab atas terjaminnya keamanan aset-aset perusahaan di  
    wilayah kantor
d. Bertanggung jawab atas tertib pelaksanaan konservasi dan himpunan dana
    Fungsi utamanya :
    -  Membantu KC dalam pengelolaan administrasi dan keuangan di Kantor  
       Cabang utama/kantor.
3.      Agen Koordinator (AK)
a.   Mengenali dan membagi Blok kepada agen
b.  Memberikan instruksi dan panduan kepada agen tentang tata cara
    pemasaran produksi asuransi
c.   Membuat agen untuk menyimpulkan hasil faitinding dan perumusan solusi
4.      Kepala Unit Operasional (KUO)
a.  Bertanggung jawab atas terciptanya hasil TOA tingkat unit
b.  Bertanggung jawab atas administrasi dan keuangan
c.  Bertanggung jawab atas terciptanya citra perusahaan
5.      Kasir
a.   Menerima setoran premi asuransi dari agen
b.   Menerima, merekap, dan mengentri semua dokumen yang masuk
c.   Mengarsip semua dokumen yang masuk secara tetap berdasarkan nomor
d.   Mengirim semua copy dokumen ke KPIW DIY, Jawa Tengah.

6.      Dinas Dalam (DD)
Dinas Dalam dibagi menjadi 2 :
a. Dinas Dalam bagian klaim
Ø  Membuat kuitansi pembayaran premi
Ø  Membuat surat klaim
Ø  Membuat DSP
b. Dinas Dalam bagian Premi
Ø  Membuat SP
Ø  Mengurus pinjaman polis yang diajukan oleh nasabah
Ø  Menghitung besarnya premi asuransi
7.      Agen Blok (AB)
a.       Dapat melakukan perencanaan dan pengaturan pekerjaan
b.      Memberikan pelayanan kepada pemegang polis
c.       Dapat melakukan pelayanan penagihan premi
d.      Dapat melakukan persyaratan perkembangan pasar




















BAB III
URAIAN KHUSUS

A.    Pengertian Sistem
Sistem yaitu suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi.
1.      Pengertian Administrasi Keuangan
Administrasi Keuangan adalah kegiatan yang berkenaan dengan pencatatan, penggolongan, pengolahan, penyimpanan, pengarsipan terhadap seluruh kekayaan perusahaan.
2.      Asuransi
 Asuransi adalah sebuah perjanjian hukum antara perusahaan asuransi dengan pihakyang menggunakan asuransi. Pihak yang menggunakan asuransi ini adalah orang-orang yang mempunyai resiko yang sama dan sepakat untuk menunjuk perusahaan asuransi untuk mengcofer resiko yang sewaktu-waktu bisa timbul dalam hidup mereka.

Dokumen yang digunakan
1.        Surat permintaan (SP) yang telah diisi oleh agen berdasarkan data calon pemegang polis
2.        Kwitansi pembayaran premi pertama dari AB
3.        PP07 dan yang dibuat oleh DD bagian Premi
4.        Voucher yang dibuat oleh kasir sebagai lampiran dokumen-dokumen lainnya

Jaringan prosedur yang membentuk sistem
1.   Penerimaan Order dari Pelanggan
Ø  Agen Blok menawarkan produk asuransi kepada masyarakat di wilayah bloknya dengan memberikan pengetahuan tentang produk asuransi yang ditawarkan.
Ø  Agen Blok menerima permintaan polis dari masyarakat membutuhkan jasa asuransi.



2.  Persetujuan Permintaan Polis
Ø  Agen Blok mengajukan permintaan polis dari masyarakat kepada DD bagian Premi, kemudian oleh DD bagian premi direkap setelah disetujui oleh KC dientri sehingga dihasilkan SP.
3.  Peneriman Kas

B.     Uraian Persiapan kerja
Persiapan awal semua pegawai masuk jam kerja pukul 07.30 yang dilakukan setiap hari dan menjaga kedisiplinan pegawai.
a.       Mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan
Ø  Bolpoin
Ø  Tippex
Ø  Stempel
Ø  Steples
Ø  Kertas
Ø  Komputer

C.     Uraian Proses Kerja
1.       Agen Blok
Ø  Agen Blok mengambil kwitansi premi pertama dari DD kemudian diserahkan kepada nasabah sebagai bukti pembayaran angsuran premi.
Ø  Agen Blok menyetorkan setoran premi kepada kasir kemudian kasir mengecek dan menghitung uang dari agen blok apakah sudah sesuai dengn kwitansi.
Ø  Kasir mengentri data-data penyetoran angsuran premi sehingga manghasilkan voucher
Ø  Kasir menyerahkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pengeluaran dan pemasukan uang kepada KUAK untuk dijadikan LBK dan kemudian diarsip
2.      Agen Koordinator
Ø  Menerima order dari nasabah setelah menawarkan jasa asuransi kepada nasabah dan mendapat briking dari SKD
Ø  Mengisi blangko SP
Ø  Menyerahkan SP kepada DD bagian premi
Ø  Menerima kwitansi pembayaran premi dari DD bagian klaim
Ø  Menyerahkan kwitansi pembayaran premi dan setoran uang kepada kasir.
3.      DD bagian Produksi
Ø  Menerima SP dari Agen Blok
Ø  Mengecek SP apakah memenuhi syarat apa tidak
Ø  Mengentri SP yang sudah dicek kemudian diserahkan kepada DD bagian klaim.
Ø  Menerima SP dari DD bagian premi
Ø  Membuat kwitansi pembayaran PP kepada Agen
Ø  Menyerahkan SP kepada kasir.
4.      Kasir
Ø  Menerima SP dari DD bagian premi
Ø  Menerima kwitansi pembayaran premi dari Agen
Ø  Merekap dan mengentri semua dokumen yang diterima dari DD bagian premi dan AB menjadi PP07 rangkap 3 dan Voucher yang diserahkan kepada :
v  Lembar 1 untuk agen
v  Lembar 2 + voucher diserahkan kepada KUAK untuk diarsip
v  Lembar 3 + kwitansi PP untuk KPIW DIY, Jawa Tengah.
5.      KUAK
Ø  Menerima PP07 + voucher dari kasir kemudian diarsip
Ø  Mengentri PP07 menjadi LBK















BAB IV
PENUTUP

A.     Kesimpulan
1.      Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 berdiri tanggal 12 Februari 1912 merupakan salah satu badan usaha yang bergerak dalam bidang asuransi. Adapun tujuan utama dari perusahaan AJB Bumiputera 1912 Tegal adalah memberikan kepuasan kepada para pemegang polis sebagai bentuk usaha bersama maka AJB Bumiputera 1912 Tegal memberikan laba kepada para pemegang polis yang dibayarkan sebagai tambahan uang pertangguhan setelah jatuh tempo masa asuransi.
2.      Sedangkan sebagai timbal baliknya, maka nasabah wajib membayar sejumlah uang kepada perusahaan asuransi yang disebut “premi” sehingga dalam perusahaan asuransi terjadi perputaran uang.
3.      Setelah melakukan analisis terhadap Sistem Administrasi Keuangan AJB Bumiputera 1912 Tegal maka kami dapat menyimpulkan bahwa proses yang dilakukan pada saat sekarang ini terdapat hambatan karena terbatasnya efektifitas kerja an fasilitas yang tersedia, misalnya dalam kegiatan administrasi dan pencatatan data-data yang masuk bagian administrasi menggunakan komputer yang digunakan oleh bagian kasir juga oleh petugas-petugas lainnya.

B.     Saran dan Kesan terhadap Institusi tempat PRAKERIN
1.  Saran
a.       Pemasaran AJB Bumiputera 1912 Tegal memerlukan tinjauan kembali terhadap sistem Administrasi Keuangan yang digunakan, sehingga sistem tersebut dapat digunakan dan dapat lebih bermanfaat  bagi kemajuan perusahaan tersebut dimasa-masa yang akan datang.
b.      Menambahkan fasilitas seperti komputer dan sebagainya untuk memperlancar terhadap siswa yang PRAKERIN di AJB Bumiputera 1912, terutama kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan komputer
2.   Kesan
    Setelah penyusun melaksanakan PRAKERIN di kantor AJB Bumiputera 1912 Tegal selama 2 bulan penyusun mendapatkan pengalaman dari para pegawai yang sangat ramah.
    Selain itu keakraban yang terjalin oleh para pegawai sangat kondusif sehingga dalam proses bekerja tidak merasa bosan dalam menyelesaikan tugasnya.

C.     Pendapat Tentang Pelaksanaan PRAKERIN
Siswa-siswi SMK Al Hikmah 2 Sirampog mendapat pengajaran teori dan praktek di sekolah mempelajari segala pengetahuan yang mungkin dibutuhkan di dunia kerja.
Menurut kami pelaksanaan PRAKERIN sangatlah baik dan positif. Karena dengan PRAKERIN siswa-siswi SMK Al Hikmah 2 Sirampog bisa belajar langsung mengenal dunia kerja yang nantinya akan menjadi dunia penyusun.
Untuk itu, praktek PRAKERIN ini semoga bisa berlanjut arena dalam pelaksanaan PRAKERIN kita bisa membenahi diri untuk mendapatkan kritik dan saran dari tempat PRAKERIN. Penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.